Sukoharjo, 15 Desember 2022
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Daerah Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo, mengadakan acara tasyakuran pada hari Rabu 14 Desember 2022. Acara tasyakuran ini diadakan karena Prodi PBSD telah mendapatkan hasil akreditasi dari Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM) yang memuaskan yakni dengan peringkat UNGGUL atau peringkat A.

Menurut Dr. Agus Efendi, S.Sn., M.Sn selaku Ketua Program Studi mengungkapkan ” hasil perolehan peringkat Akreditasi ini berkat kinerja TIM prodi, tim task force, Fakultas, Universitas, yayasan YPPP Veteran serta dukungan dari berbagai pihak. Semoga dengan hasil tersebut dapat terus meningkatkan mutu kualitas kinerja kami dalam melaksanakan tri darma perguruan tinggi dan dapat menjadi rujukan untuk studi keilmuan bahasa dan sastra Jawa di Jawa Tengah. Sejalan dengan Visi Keilmuan progdi untuk mengembangkan Pendidikan dan Pembelajaran Bahasa dan Sastra Daerah (Jawa) yang selaras dengan falsafah ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani berbasis pada riset pengembangaan dan inovasi serta pengembangan potensi dan kearifan lokal untuk menghasilkan lulusan yang memiliki kecakapan hidup abad 21.

Acara tasyakuran tersebut menampilkan gelar karya mahasiswa dengan menyuguhkan tari Bujangganong dan tari Bambangan Cakil. dilanjutkan dengan pertunjukan wayang Padat 2 kelir menampilkan 4 Dalang yang kesemuanya adalah mahasiswa Prodi Bahasa dan Sastra Daerah. Lakon wayang dipilih “pandhawa syukur” sebagai manifestasi rasa syukur yang mendalam atas hasil yang dapat diraih Program Studi dalam mencapai akreditas UNGGUL.
Lakon ini dipilih karena menyesuaikan keadaan prodi waktu ini yang perlu disyukuri. Keadaan yang sesuai dengan Lakon Pandhawa Syukur sewaktu Pandhawa melakukan babad Alas Wanamarta. Pandhawayang sebelumnya mengalami kesengsaraan, akhinrya mendapatkan kamukten dan kamulyan yang tidak dinyana-nyana dengan menemukan kerajaan yang begitu indahnya. Atas rasa syukurnya tersebut, Pandhawa kemudian mengadakan tasyakuran Sesaji Raja Soya untuk dipersembahkan kepada Yang Mahakuwasa, akan tetapi harus menggunakan apa yang disebut dengan Sesaji Raja Soya (cara tasyakuran yang dilakukan di dalam dunia pewayangan) atau disaksikan oleh raja-raja dari berbagai kerajaan. Namun, saat itu raja-raja dari berbagai kerajaan sedang ditawan oleh Raja Jarasanda yang juga akan mengadakan tasyakuran Sesaji Kalalodra/Bekakak. Raja-raja tersebut perlu pertolongan. Pandhawa kemudian dapat membebaskan para raja yang menjadi tawanan Raja Jarasandha. Atas kebebasannya, para raja tersebut secara ikhlas mengikuti dan mengamini tasyakuran yang diadakan oleh Pandhawa.
Semoga ke depannya Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Daerah, FKIP, Univet Bantara Sukoharjo bisa bermanfaat bagi masyarakat dan sesama, serta semakin ngrembaka dan kuncara saindenging nuswantara.Aamiin.
(#adides)